Post Icon

the jack

Sejarah The Jack Mania


SEJARAH "THE JACK MANIA"

The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Menteng. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan. Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter. Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain. Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania. Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.Lelaki tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung. Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil). Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

persija

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

sejarah viking

Sejarah Viking Persib Club

i
11 Votes
Quantcast

Periode 1993-1998
Bermula saat sekelompok bobotoh fanatik PERSIB yang biasa“menghuni” tribun selatan mencetuskan ide untuk menjawab totalitas “sang idola” PERSIB Bandung di lapangan dengan sebuah totalitas dalam memberi dukungan, maka setelah melalui beberapa kali pertemuan yang cukup alot dan memakan waktu, akhirnya terbentuklah sebuah kesepakatan bersama. Tepatnya pada Tanggal 17 Juli 1993, disebuah rumah dibahu jalan Kancra no. 34, diikrarkanlah sebuah kelompok Bobotoh dengan nama VIKING PERSIB CLUB.. Adapun pelopor dari pendiriannya antara lain ; Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi “Pesa” Rokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat dengan dihadiri oleh beberapa Pioner Viking Persib Club lainnya, yang hingga kini masih tetap aktif dalam kepengurusan Viking Persib Club. Nama VIKING diambil dari nama sebuah suku bangsa yang mendiami kawasan skandinavia di Eropa Utara. Suku bangsa tersebut dikenal dengan sifat yang keras, berani, gigih, solid, patriotis, berjiwa penakluk, pantang menyerah, serta senang menjelajah. Karakter dan semangat itulah yang mendasari “Pengadopsian” nama VIKING kedalam nama kelompok yang telah dibentuk. Secara demonstratif, Viking Persib Club pertama kali mulai menunjukan eksistensinya pada Liga Indonesia I — tahun 1993, yang digemborkan sebagai kompetisi semi professional pertama di Tanah Air kita. Slogan “PERSIB SANG PENAKLUK” begitu dominan terlihat pada salah satu atribut yang dipakai anggotanya. Viking dimasa ini masihlah sangat tradisional dan belum menunjukkan geliat sebagai sebuah organisasi yang utuh secara profesional, bahkan pada awalnya mereka tidak mempunyai homebase dan menjadikan halaman sekretariat PERSIB di Jalan gurame sebagai tempat berkumpul. Seiring waktu kehadiran mereka yang merajai tribun selatan pun mulai dikenal dan diakrabi bobotoh, banyak pula yang berminat untuk menjadi bagian dari Viking, pendaftaran anggota pun mulai dibuka lebar.

Periode 1999-2004
Diperiode ini, Viking mengalami penambahan anggota yang cukup signifikan, bahkan karena saking banyaknya anggota maka para pimpinan Viking pun merasa bahwa tribun selatan sudah tak mampu lagi menampung jumlah anggota yang rutin menyaksikan pertandingan PERSIB secara langsung di Siliwangi, akhirnya tribun timur pun menjadi pilihan, terhitung sejak liga Indonesia VI, Viking mulai “hijrah” ke tribun timur dan menunjukkan eksistensi serta dukungan dari tribun dengan “view” yang lebih nyaman dan kapasatitas tempat duduk lebih besar.

Diperiode ini pulalah, tepatnya medio 2002-2003, Viking mengalami sebuah momentum penting saat Yudi Baduy sang sekretaris umum mulai sibuk dengan rutinitas dan pekerjaannya sehingga Viking membutuhkan darah segar untuk tetap menjaga dinamika roda organisasi, dan masuklah Budhi Bram, keterlibatannya bersama Viking dimulai saat yang bersangkutan menggarap album Kompilasi yang pertama. Seiring waktu, akhirnya Budhi Bram resmi menjabat sebagai sekretaris umum Viking yang baru.

Pada masa ini pulalah Viking yang tetap di pimpin oleh dwitunggal Herru Joko sang ketua umum dan Sang Panglima,Ayi Beutik mulai tumbuh sebagai organisasi yang sesungguhnya, seluruh potensi organisasi pun terus dioptimalkan untuk mendatangkan manfaat bagi PERSIB dan Viking sendiri. Viking dengan jumlah anggotanya yang mencapai ribuan orang mulai dilirik oleh berbagai perusahaan dan menjalin beberapa kerjasama dalam event-event besar. Tercatat berbagai perusahaan, mulai dari rokok, selular hingga clothing pernah menjalin kerjasama dengan Viking Persib Club.

lama kelamaan aksi Viking tak hanya sekedar bersorak di stadion, namun aktivitasnya mulai menyentuh berbagai aspek kehidupan, seperti bakti sosial, sunatan masal, kompetisi-kompetisi kreatif dll. Dimasa ini pulalah Viking mulai menjalin simpul-simpul signifikan dengan pihak-pihak yang strategis, seperti walikota Bandung dll.

Periode 2005-2009
Dimasa ini Viking semakin mapan dan dewasa, bahkan sisi komersil pun mulai teroptimalkan secara elegan. Lihat saja kelahiran Viking Persib fanshop yang bergerak dibisnis properti supporter, ataupun album digital dan bisnis RBT serta website resmi www.vikingpersib-club.com yang digarap oleh Viking, semakin menunjukkan ke-profesionalan organisasi ini. Jangan lupakan pula kehadiran PERSIB magz yang fenomenal dan sempat mewarnai dunia media soporter ditanah air dan berganti nama menjadi majalah

Idealisme Viking Persib Club

Viking Persib Club adalah sebuah kelompok bukanlah organisasi atau fans club dengan segala aturan-aturan formal yang mengikatnya. Setiap anggota atau Vikers adalah bagian dari sebuah “Keluarga”, …. Dan layaknya sebuah Keluarga, keberagaman sifat dan tingkah laku yang berada didalamnya adalah merupakan sesuatu hal yang lumrah, dan Viking akan selalu berusaha untuk mengakomodir keberagaman tersebut.

Kelompok Suporter dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, karena didalamnya terdapat sekumpulan individu yang berinteraksi secara bersama-sama serta memiliki kesadaran keanggotaan yang didasarkan oleh kehendak dan prilaku yang disepakati. Seperti kebanyakan kelompok-kelompok Bobotoh lainnya yang turut terlahir sama seperti halnya Viking Persib Club, yaitu secara Grass Root (dari arus bawah), maka Viking Persib Club memiliki cara atau cirri khas dalam menyikapi setiap permasalahan anggotanya. Hubungan pertemanan dan kekeluargaan yang tulus, erat tanpa pamrih serta rasa persaudaraan yang tinggi menjadi modal yang kuat bagi VIKING untuk terus eksis selama beberapa dekade.

Keanggotaan Viking Persib Club yang semakin besar, jelas menuntut sebuah tanggung jawab serta pengaturan yang sedemikian rupa secara professional, agar dapat lebih terukur dari segi pendataan, keuangan, rutinitas maupun manajerial, yang tentu saja membawa dampak tanggung jawab yang sangat besar bagi kepengurusan Viking Persib Club. Namun tentu saja semua formalitas tersebut tidak akan menghilangkan warna, ciri khas serta karakter Viking Persib Club. “Viking tetaplah Viking! Dia harus bercirikan kedekatan yang tulus antar anggotanya dan berkarakter sebagai sebuah keluarga ataupun geng”

Viking Persib Club murni lahir secara independen berdasarkan inisiatif dari para Bobotoh dari golongan grass root. Dalam pandangan Viking, supporter tidak hanya berperan sebagai “tukang sorak” saat menyaksikan dan mendukung kesebelasan kesayangannya, tetapi peran supporter harus lebih dari itu! Dia harus menjadi pembangkit semangat saat tim kesayangannya jatuh bangun menunaikan tugasnya dilapangan. Supporter juga harus menjadi kekuatan tambahan bagi para pemain dilapangan, …… intinya, supporter harus menjadi pemain ke-12! Dan VIKING ingin menjadi pemain ke-12 bagi PERSIB.

Pada saat ini, …… ketika sepakbola sudah menjadi industri, Peranan Bobotoh buat PERSIB pun menjadi berkembang tidak hanya sebagai objek pelengkap saja. Bobotoh seharusnya menjadi bagian dari prestasi dan keberhasilan yang dicapai oleh PERSIB. Berangkat dari sana, ….. Viking Persib Club pun mulai mengembangkan sayapnya dalam berbagai bentuk aktualisasi diri, mulai dari peningkatan pengkoordiniran massa dengan dibentuknya “distrik” di berbagai wilayah pada kantung-kantung Bobotoh, Penjualan Merchandise, pembuatan album kompilasi Persib, hingga tour organizer yang menyelenggarakan pemberangkatan rombongan Bobotoh ketika mendukung PERSIB apabila bermain tandang.

Kepemimpinan & Kepengurusan Viking Persib Club

Sejak awal berdirinya hingga saat ini, ….. Viking Persib Club diketuai oleh Heru Joko, dengan Panglima — Ayi Beutik. Pertanyaan yang muncul, ……. Mengapa harus ada figur panglima? Jawabannya singkat saja, karena Bobotoh terikat secara emosional, dan mereka mengikatkan diri kepada PERSIB dan juga kepada sesama pendukung Persib. Kata Panglima disini adalah sosok “Ibu” dalam keluarga, pengasuh bagi anak-anaknya, sosok yang memimpin serta melindungi para anggota apabila terjadi sesuatu dilapangan. Sedangkan jabatan Ketua Umum yang disandang Heru Joko, adalah sebagai figure kharismatik yang memiliki fungsi politis keluar organisasi atau kelompok lain. Lain halnya dengan Yoedi Baduy yang menjabat sebagai Sekretaris Umum, ia mengelola dan mengkoordinir segala bentuk kegiatan secara administratif. Bisa dikatakan ketiganya adalah pemimpin atau leader Viking Persib Club, yang tentu saja ditopang oleh pentolan-pentolan Viking Persib Club yang lainnya, seperti ; Yana Ewok, Asep “Ucok”, Yana Bool (Mr. Y), Dadan Gareng, Boseng, Odoy, Pesa dan Hendra Bule.

Dan yang tak kalah pentingnya lagi, …… kontribusi Distrik-distrik Viking Persib Club yang saat ini sudah tersebar diberbagai wilayah , seolah menjadi elemen penting lainnya bagi pendobrak berkembangnya Viking Persib Club dewasa ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

sejarah pertemanan Bonek & VikinG


Melihat sejarah, VIKING dan BONEK adalah pendukung sejati dari klub perserikatan yang sudah menjadi musuh bebuyutan dari sejak jaman perserikatan, yaitu PERSIB dan PERSEBAYA. Dilihat dari kacamata awam, tidak mungkin pendukung sejati yang berani mati demi mendukung timnya bisa bersahabat bahkan bersaudara dengan pendukung sejati yang sama-sama berani mati demi mendukung tim musuh bebuyutan. Tetapi ternyata VIKING dan BONEK membuktikan bahwa mereka bisa. Persaudaraan mereka dilandasi perasaan senasib dimana mereka selalu dijadikan bahan hujatan dan pendiskreditan dari masyarakat sepakbola nasional. Bahkan pers nasional pun paling senang apabila ada kerusuhan di partai yang melibatkan PERSIB atau PERSEBAYA karena bisa dijadikan headline dan sudah jelas pihak mana yang akan disalahkan.

Sejak dulu VIKING dan BONEK diidentikkan dengan kerusuhan. Istilahnya dimana ada pertandingan yang ditonton oleh VIKING atau BONEK maka akan terjadi kerusuhan. Hal-hal jelek dan bersifat mendiskreditkan itulah yang lebih sering diekspos oleh media massa nasional. Padahal tidak semua kegiatan atau kelakuan VIKING dan BONEK berujung pada kerusuhan. Dan tidak semua kerusuhan itu diakibatkan oleh mereka. Mereka hanyalah kaum tertindas yang selalu dipersalahkan karena dosa-dosa di masa lalu. Sangat jarang sekali (atau bahkan tidak pernah?) media massa nasional memberitakan kegiatan positif yang VIKING atau BONEK lakukan. Sangat jauh berbeda dengan pemberitaan media massa nasional tentang pendukung tim lain. Ketika terjadi kerusuhan yang melibatkan mereka hanya ditulis sedikit (atau bahkan tidak ditulis sama sekali?) dan ditutupi dengan kata-kata “oknum yang mengatasnamakan pendukung…”. What a bullshit! Sedangkan ketika melakukan kegiatan positif, media massa nasional langsung memberitakan secara besar-besaran, sebesar berita kerusuhan yang melibatkan VIKING atau BONEK. Bahkan saking terlalu seringnya pemberitaan yang memojokkan VIKING sebagai bobotoh PERSIB, bobotoh lain yang bukan anggota VIKINGpun menjadi antipati terhadap media massa nasional. Sampai ada jargon di kalangan bobotoh bahwa “PERSIB besar bukan karena pemberitaan media massa nasional, PERSIB besar karena bobotoh dan prestasi. PERSIB dan bobotoh tidak membutuhkan media massa nasional untuk menjadi besar. Media massa nasional-lah yang membutuhkan PERSIB untuk menjadi besar dan terkenal”.
Hal itulah yang mungkin menjadi salah satu penyebab munculnya perasaan senasib dan berkembang menjadi ikatan persaudaraan, selain tentunya kerusuhan di Jakarta dimana BONEK yang hendak mendukung PERSEBAYA di Senayan diserang oleh sepasukan organisasi masyarakat (?), yang tidak usah saya sebutkan disini karena semua juga sudah tau, dan kemudian diselamatkan oleh beberapa bobotoh (anggota VIKING) yang kebetulan sedang ada disana. Juga ketika PERSIB melawat ke Surabaya, dimana anggota VIKING yang mendukung PERSIB di sana dijamu sangat baik oleh BONEK. Demikian pula ketika PERSEBAYA yang bertanding di Bandung, giliran BONEK yang dijamu sangat baik oleh VIKING.
Indahnya persaudaraan diantara dua kubu suporter TERBESAR di Indonesia itu. Jadi saat ini BONEK bukan hanya berarti BONDO NEKAT, tapi bisa juga berarti BOBOTOH NEKAD.
Karena VIKING atau BONEK sama saja!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

sejarah bonek vs arema

BONEK VS AREMANIA

BEREBUT MENJADI YANG TERBAIK DI JAWA TIMUR




Inilah perseteruan abadi antara dua supporter besar di INDONESIA,khususnya di JAWA TIMUR.BONEK yg slalu totalitas terhadap tim kebanggan SOERABAJA,PERSEBAYA.Dan BONEK membuktikannya dengan slalu hadir dimanapun ketika PERSEBAYA bertanding.BONEK yg terkenal karena kenekatannya,dan kemanapun berada slalu brangkat hanya bermodalkan NEKAT.Seantero INDONESIA pasti ada komunitas BONEK,di wilayah masing".
AREMANIA merupakan salah satu julukan supporter di Malang selain NGALAMANIA.Aremania yg notabene kera Ngalam pecinta AREMA,sebuah tim yg berdiri th 84.Biarpun tidak setua PERSEBAYA,tapi bagi warga Malang merupakan salah satu tim kebanggaan mereka.Hal ini ditunjukkan Aremania dengan slalu memenuhi stadion Kanjuruhan ataupu Gajayana,dengan atraksi" atraktifnya ketika AREMA bertanding.Biarpun tidak sebanyak BONEK,tetapi Aremania mencoba untuk menjadi yg terbaik di JAWA TIMUR.
PERSETERUAN antara BONEK dan AREMANIA sudah lama terjadi,tapi anehnya mulai kapan perseteruan ini terjadi,tidak ada yg tau.Semua berjalan begitu saja seiring bergulirnya sepak bola di negeri ini.Nyanyian" olokan yg slalu membuat panas kuping pun slalu dikumandangkan kedua supporter,setiap tim kesayangan mereka bermain di kandang maupun saat tandang.Bahkan kejadian anarkis sering terjadi jika kedua tim PERSEBAYA vs AREMA bentrok di SOERABAJA ataupun di MALANG.
Kejadian yg sangat menggemparkan sepak bola INDONESIA,ketika pertandingan melawan AREMA di SOERABAJA,pada tgl 18 Oktober 2005.Dimana BONEK mengamuk,merusak,dan membakar mobil di depan stadion.Amukan BONEK terjadi ketika pertandingan akan berakhir,dan amukan BONEK merambah sampai keluar stadion,dan imbasnya mobil ANTV,mobil APARAT,dan mobil penonton yg di parkir di depan stadion ludes terbakar.Karena ulah BONEK ini,PERSEBAYA mendapatkan sanksi berlapis dari PSSI.PERSEBAYA harus turun kasta di DIVISI 1,sedangkan BONEK tidak diperbolehkan memakai atribut ketika menonton sepak bola atau PERSEBAYA selama 2 th.
Karena perseteruan yg besar ini,membuat KAPOLDA JATIM turun tangan,dan membuat peraturan yg harus di patuhi oleh kedua supporter.Jika PERSEBAYA bermain di MALANG,BONEK tidak diperbolehkan pergi ke MALANG,dan sebaliknya jika AREMA bertanding di SOERABAJA,AREMAINA tidak diperkenankan hadir di SOERABAJA.
Sampai kapan perseteruan ini akan berakhir.............????????
Nampaknya perseteruan kedua supporter JATIM ini tidak akan menemui kata damai sampai kapanpun,karena rasa dendam yg sangat besar dari kedua supporter.Hal inilah yg membuat BONEK dan AREMANIA slalu bentrok dan bersuhu panas ketika PERSEBAYA vs AREMA bertanding.


SIAPA BILANG JAWA TIMUR AREMA
JAWA TIMUR MILIK BONEK MANIA
YG BILANG JAWA TIMUR AREMA
ITU ORANG YG TIDAK BERSEKOLAH

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

sejarah pasopati

Sejarah PASOPATI


Yeah, sebut saja kami PASOPATI. Kami adalah anggota, bisa juga disebut keluarga dari Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta yang lebih sering kita kenal dengan nama PASOPATI. PASOPATI merupakan bagian dari hidup kami dan ini bukan hanya soal materi atau teori, tapi lebih ke dalam jiwa kami. Banyak yang telah kami lewati dan dapatkan bersama panji PASOPATI, seperti ucapan salah satu kakak senior kami “Apa yang akan terjadi pada hidup kita nanti, itu semua berawal dari PASOPATI” (Kak Aji Herlambang). Kami besar di PASOPATI, pola pikir kami berkembang berkat PASOPATI, kami dapat seperti ini berkat PASOPATI. Lalu apa PASOPATI itu? Berikut ini sejarah singkat tentang Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta.
Di awal berdirinya Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta, kami terdaftar dengan nomor Gugus Depan (Gudep) 5983-5984. Setelah dilakukan pemutihan dan pengurutan nomor gugus depan se-Kwartir Daerah (Kwarda) DKI Jakarta, maka nomor gudep Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta berubah menjadi 511-512. Tepat pada tanggal 30 Desember 1995, nama PASOPATI dicetuskan sebagai nama basis Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta. Nama PASOPATI pertama kali dicetuskan oleh Kak Puji Biso Santoso. Maka setiap tanggal 30 Desember, atau lebih tepatnya pada malam menjelang pergantian tahun kami selalu memperingatinya sebagai hari jadi PASOPATI. Pada tahun 2004 Kwarda DKI Jakarta kembali melakukan pemutihan dan pengurutan nomor gugus depan, maka nomor gudep Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta diubah kembali menjadi 5.05.121 – 5.05.122. Yang sampai saat ini nomor itu masih tetap dipakai sebagai identitas Gudep Pramuka SMP Negeri 91  Jakarta.
Nama PASOPATI sendiri diambil dari nama sebuah senjata pamungkas milik tokoh pewayangan, yaitu Arjuna. Senjata itu berbentuk busur panah dengan ujung mata panahnya berbentuk bulan sabit. Pasopati adalah senjata paling pamungkas yang dimiliki oleh Arjuna, ia hanya menggunakan senjata itu pada saat-saat yang sangat genting saja. Mengapa nama basis Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta diambil dari nama senjata milik Arjuna? Alasannya adalah diharapkan seluruh anggota Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta dapat memiliki sifat tangguh dan ksatria seperti Arjuna, dan juga dapat melesat dengan pastinya seperti terjangan senjata Pasopati itu sendiri.
Tidak selesai secara filosofinya saja, namun nama Pasopati sendiri memiliki kepanjangan, yaitu “Pasukan Oren Putra-Putri”. Mengapa warna oren diambil sebagai ciri khas dari Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta? Karena warna oren sendiri memiliki arti yang sangat bermakna bagi kami dan juga merupakan cerminan dari sifat seluruh anggota Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta. Warna oren merupakan kelompok warna sekunder yang terbentuk dari pencampuran warna merah dan warna kuning, kedua warna tersebut memiliki artinya tersendiri. Merah, arti dari warna merah pasti kita semua sudah mengetahuinya yaitu lambang dari keberanian. Keberanian yang ditujukan disini adalah keberanian untuk melakukan sesuatu yang bersifat positif. Sedangkan kuning memiliki arti, yaitu kejayaan. Ini merupakan gambaran dari kejayaan Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta. Meskipun ada kalanya kamu harus lapang dada menghadapi pasang-surut di segala aspek dari perjalanan Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta sampai selama ini. Tapi kami tetap optimis bahwa Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta akan selalu Berjaya dimanapun nantinya kami akan berpijak, karena kami sangat yakin Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta (PASOPATI) adalah yang terbaik.
Demikianlah  sepenggalan kecil dari sejarah panjang perjalanan Pramuka SMP Negeri 91 Jakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS